“Bekam di kepala dinilai mampu meredakan sakit kepala, sinusitis, gangguan sendi temporomandibular, masalah limfatik sampai peradangan kronis. Meskipun terapi ini sudah marak digunakan dan banyak yang merasakan khasiatnya, penelitian mengenai bekam masih terhitung sedikit.”
Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan terapi bekam. Ada beberapa teknik untuk melakukan bekam, tetapi pada intinya, bekam dilakukan dengan memanaskan cangkir dengan api dan racikan herbal. Cangkir yang telah dipanaskan kemudian langsung diletakan di atas kulit. Nantinya, permukaan kulit akan menjadi merah karena pembuluh darah merespon perubahan tekanan.
Bekam dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area di mana cangkir ditempatkan. Proses tersebut diklaim mampu meredakan ketegangan otot dengan meningkatkan aliran darah secara keseluruhan. Nah, terapi ini bisa dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lantas, apakah manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari melakukan bekam di kepala? Simak penjelasan berikut ini.
Adakah Manfaat Kesehatan Bekam di Kepala?
Salah satu fokus terapi bekam adalah bagian kepala, leher dan wajah. Alasannya, bagian-bagian inilah yang rentan mengalami nyeri dan disfungsi. Bekam di kepala dinilai mampu mengatasi sakit kepala, sinusitis, gangguan sendi temporomandibular, masalah limfatik sampai peradangan kronis. Lantas, bagaimana bekam mampu mengatasi segala kondisi tersebut?
Pada area kepala terdapat sekitar 100 titik bekam yang paling baik. Selain itu darah yang keluar saat melakukan bekam kepala ini akan membuat berbagai gangguan di area kepala seperti migrain bisa diatasi dengan baik secara aman tanpa menggunakan bahan kimia. Meskipun terapi ini sudah marak digunakan dan banyak yang merasakan khasiatnya, sampai saat ini penelitian mengenai bekam masih terhitung sedikit. Oleh sebab itu, tanyakan pada dokter terlebih dahulu saat ingin melakukan bekam untuk mengatasi keluhan kesehatan di kepala.
Efek Samping Melakukan Bekam
Efek samping bekam biasanya akan terjadi selama perawatan atau segera setelahnya. Beberapa orang mengungkapkan bahwa mereka merasa pusing selama perawatan. Selain pusing, perawatan bekam dapat memicu keringat atau mual. Setelah perawatan, kulit di sekitar tepi cangkir dapat teriritasi dan ditandai dengan pola melingkar. Kamu mungkin juga merasakan sakit di tempat sayatan.
Infeksi kerap menjadi risiko yang harus kamu waspadai setelah menjalani terapi bekam. Risikonya kecil dan biasanya dihindari jika praktisi bekam melakukan metode yang tepat untuk membersihkan kulit dan mengendalikan infeksi sebelum dan sesudah perawatan. Pastikan, praktisi bekam harus mengenakan celemek, sarung tangan sekali pakai, dan kacamata atau pelindung mata lainnya. Peralatan yang digunakan juga harus dipastikan bersih.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Ingin Bekam
Jika kamu memilih bekam sebagai bagian dari rencana perawatan, sebaiknya diskusikan keputusan kamu dengan dokter terlebih dahulu. Setelah itu, lanjutkan dengan kunjungan dokter secara rutin untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Terapi bekam tidak dianjurkan untuk semua orang. Berikut beberapa orang yang kurang dianjurkan untuk melakukan bekam.
- Anak-anak di bawah 4 tahun tidak boleh menerima terapi bekam.
- Lansia juga tidak dianjurkan karena kulit menjadi lebih rapuh seiring bertambahnya usia.
- Ibu hamil tidak dianjurkan melakukan bekam, apalagi jika melakukan bekam untuk di area perut atau punggung bawah.
- Wanita yang sedang menstruasi.
- Kulit sedang terbakar sinar matahari, terluka atau sedang memar.
0 Komentar